Beberapa waktu lalu, Is, vokalis Payung Teduh "curhat" via video satu menitnya di instagram terkait kecurangan pihak tertentu yang mengcover lagu Akad lalu menjualnya di iTunes, Spotify, dan lain-lain. Gimana nggak bikin dongkol? Bikin karya itu gak gampang guys, perlu dedikasi, waktu, tenaga, pikiran, dan bahkan uang. Apalagi karya yang berupa lagu, ada proses panjang di situ. Tapi setelah karya kita jadi, ada pihak yang "tinggal bawain ulang", upload, terus dapet duit.
Jadi sebenernya boleh ga sih mengcover lagu, terus upload di youtube? Ya sebenarnya sah-sah aja. Tapi ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu. Secara hukum, dan juga secara teknis, cek satu-satu yuk!
Jadi sebenernya boleh ga sih mengcover lagu, terus upload di youtube? Ya sebenarnya sah-sah aja. Tapi ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu. Secara hukum, dan juga secara teknis, cek satu-satu yuk!
1. Biarkan lirik tetap orisinil, jangan ditambah, dikurang, atau diubah
Misalkan sebuah lagu itu ditujukan buat salah satu gender (baik cewek ataupun cowok), nyanyikan apa adanya guys. Jangan diganti jadi “he” kalo asalnya “she” misalkan. Karena inget guys, kamu itu cuma meng-cover lagu orang, pendengar aslinya pastinya pengen lirik asli yang dinyanyiin.
Ganti lirik segitu aja kalo bisa jangan ya gan, apalagi rombak total....
2. Bolehkah dimonetisasi? Boleh, asal perhatikan hal berikut
Nah ini yang paling penting guys! Sebenarnya, monetisasi (meng-uang-kan) video cover lagu yang kita upload di Youtube itu sah-sah aja. Asal harus ada mechanical rights-nya (Lisensi atas Hak Mekanikal).
Apa itu mechanical right? Adalah hak buat menggandakan, mereproduksi (termasuk mengaransemen ulang) serta merekam sebuah komposisi musik/lagu pada CD, kaset rekaman dan media rekam lainnya.
Ada juga performing rights, yaitu hak buat ngumumin sebuah lagu/komposisi musik, termasuk nyanyiin, mainin, baik berupa rekaman atau dipertunjukkan secara live (langsung), melalui radio dan televisi, termasuk melalui media lain seperti internet, konser live dan layanan-layanan musik terprogram. (Hak Mengumumkan).
Nah, nantinya royalti atas mechanical rights tadi, wajib dibayarkan kepada perwakilan komposer atau pencipta lagunya. Sedangkan pemungutan royalti atas performing rights dilakukan oleh sebuah lembaga berdasarkan keputusan lembaga dan pencipta lagu tersebut. Simpelnya, ada sistem bagi hasil antara kamu dengan pihak manajemen band yang lagunya dicover.
3. Kualitas audio
Kalo kamu pengen terkenal via YouTube lewat music cover, pengen dapet duit banyak, jangan asal-asalan juga bikin musiknya. Apalagi cuman direkam pake hape yang ditaroh di tripod. Emang yakin bakal dapet suara detil?
"Ngemodal" dikit guys, entah itu agan niat beli perlengkapan recording (bisa diduitin juga di kemudian hari kok), atau kamu nyewa studio buat recording, pokoknya bikin musikmu terdengar profesional dan beneran digarap secara "niat".
Kalo mau dapet ikan gede, umpannya juga harus kece dong?
4. Kualitas video
Audio udah kelar, kece, bagus, sayang dong kalo video gak mendukung? Hal ini juga gak kalah penting guys. Karena sifat YouTube yang audio visual, udah pasti selain memanjakan telinga viewers video agan, mata mereka pun harus kamu bikin nyaman.
Gak perlu sesempurna sebuah video klip profesional kok, lighting yang pas serta tone warna video yang proporsional aja udah cukup buat bikin videomu layak ditonton.
5. Bikin versi yang outstanding
Kalo kamu berniat buat mengcover sebuah lagu dalam bentuk akustik, apalagi cuman nyanyi diiringi gitar akustik. Stop dulu disitu guys, buka YouTube, search lagu yang mau kamu cover. Dan kamu bakal nemuin buanyaaak banget versi single-man-acoustic, kalo kamu mau bikin yg gitu juga, yaa siap-siap aja gak menonjol.
Coba pikirin konsepnya mateng-mateng. Biar pas upload, ada diferensiasi yang kerasa disitu.
6. Jangan terlalu banyak improvisasi
Bikin improvisasi di lagu yang kamu cover sih sah-sah aja. Tapi jangan sampai ngilangin esensi lagunya ya guys. Yang bahaya adalah kamu terlalu banyak improvisasi sehingga melodi asli lagunya jadi samar. Apalagi kalo kamu banyak mengimprovisasi bagian esensial dari lagu tersebut, reffnya misalkan. Jangan deh...
Biasanya orang cari lagu versi cover adalah untuk mencari lagu favorit mereka dengan aransemen yang berbeda, mereka bukan mencari lagu yang sudah dirombak total.
7. Orang lain sebenernya bakal lebih mengapresiasi karya asli agan daripada sekedar cover, percaya deh...
Misalnya kamu mengcover lagu dari seorang penyanyi atau sebuah band. Nah terus kamu atau band kamu ikut festival dan mainin lagu tersebut, direkam, diupload ke YouTube. Ternyata banyak yang suka dan banjir komen positif. Setelah itu ada band yg lain ikut-ikutan cover lagu tadi tapi pake style cover band kamu
Happy? Pasti iya sih, tapi ada sedikit ruang di batinmu yang kerasa kosong, karena ternyata kamu diapresiasi karena bawain karya orang. Dan gimana kalo ternyata kamu cuma jago cover?
Mengcover boleh, tapi jangan keseringan. Yang original bakal lebih ditunggu banyak orang kok. Siapa tau skill bermusikmu, skill menulis lagumu, justru keluar banget saat bawain lagu sendiri.