-->

Mati-matian Mengejar Kebahagiaan Justru Tidak Akan Membuatmu Bahagia

- 7/28/2017

Ketika kita bicara tentang kebahagiaan, kadang kita berpikir tentang bahagia sepanjang waktu, sepanjang hari, setiap menit, tanpa hal-hal yang bisa merusak kebahagiaan kita tersbeut. Kita berusaha mengejar mati-matian kebahagian tersebut sebagai tujuan hidup kita, dan berusaha keras menghindarkan hal-hal yang berpotensi merusak kebahagiaan kita itu.

Tapi sebenernya apa sih arti kebahagiaan itu sendiri? Kadang kebahagiaan itu bisa kita analogikan seperti makanan favorit kita. Semakin sering kita makan, tidak selalu baik dan menyenangkan untuk kita. Sebaliknya, ketika kita dapat kesempatan buat makan makanan tersebut pada momen-momen tertentu, tidak terlalu sering, bukankah kita bisa lebih menikmati setiap gigitannya? Jadi yang membuat kita bahagia itu sebenarnya makanannya, atau betapa berharganya makanan tersebut ketika kita bisa memakannya?

Kita pun kadang harus ingat bahwa hanya dengan merasakan kesedihan, kita bisa mengerti apa itu kebahagiaan.


Mengasumsikan orang lain selalu bahagia adalah kesalahpahaman terbesar tentang kebahagiaan.

Kebanyakan orang hanya melihat orang-orang yang tampaknya memiliki kehidupan sempurna, dan menganggap mereka selalu bahagia sepanjang waktu. Bahkan sejak kecil, mindset kita dikondisikan untuk mengejar konsep "happily ever after" alias bahagia selamanya yang biasanya terdapat di dalam dongeng-dongeng manis pengantar tidur.

Kita melihat di media sosial, orang-orang terlihat selalu bahagia dan tanpa beban. Padahal di media sosial setiap orang cenderung hanya menampilkan aspek kehidupan terbaik mereka, bukan? Orang-orang hanya memposting "yang bagus-bagusnya aja" kan? Tidakkah kita pun seperti itu?

Pandangan-pandangan yang salah tersebut sangat berpotensi untuk memberikan konsep kebahagiaan yang menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi.


Pada kenyataannya, selalu ada sesuatu yang hilang, selalu ada sesuatu yang kurang, dan selalu ada sesuatu yang tidak menyenangkan.

Tidak ada seorang pun yang memiliki kehidupan sempurna. Selebriti paling glamor sekalipun atau miliarder terkaya pun, pasti memiliki tantangan dan masalah tersendiri.

Sesekali lihat ke belakang, lihatlah masalah-masalah yang pernah kita lalui, bahkan masalah yang
kita anggap besar di masa lalu pun kini hanyalah setitik kerlip dalam rangkaian pengalaman panjang kita. Ingatlah bagaimana kita melaluinya. Bahkan kesulitan, masalah, dan tantangan pun bisa menjadi sumber kebahagiaan ketika kita sadar kita berhasil melaluinya.

Berhentilah mencoba bahagia atau sibuk mencari kebahagiaan. Mulailah berbahagia sekarang!

Wajar jika ingin bahagia sesering mungkin, tapi apa yang bisa kita lakukan untuk bisa bahagia? Pertama, buang keyakinan bahwa hidup yang sempurna adalah tentang kebahagiaan tanpa akhir, karena nyatanya hidup tidak sesempurna itu. Jika hidup itu sempurna, kamu akan kehilangan kemampuan berempati. Jika hidup itu sempurna, kamu tidak akan tumbuh, kamu tidak akan terlatih menghadapi kerasnya hidup.

Untuk benar-benar bahagia, berhentilah mengejar kebahagiaan. Yaa, mungkin kedengarannya seperti sebuah paradoks. Maksudnya adalah, terimalah bahwa sepanjang hidup pasang surut akan terus berlangsung. Mati-matian mengejar kebahagiaan justru akan membuat kita tidak bahagia dan tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki.

Pahami pentingnya rasa syukur. Daripada sibuk berfokus pada keadaan yang tidak menyenangkan yang mungkin sedang kita alami, lebih baik bangkitkan kembali kenangan kita saat kita tidak memiliki sesuatu, ketika hidup kita jauh lebih buruk dari keadaan kita sekarang. Kadang dibutuhkan kegelapan untuk membuat kita bersyukur atas cahaya.


Kebahagiaan dan kesedihan selalu berjalan beriringan

Hidup akan dipenuhi dengan saat-saat indah, bahagia dan menakjubkan. Tangis bahagia, luapan kegembiraan dan cerita-cerita lucu akan selalu mengiringi linimasa hidup kita. Tapi kita pun harus sadar jika hidup pun akan dipenuhi hujan dan badai yang seakan tidak akan berlalu ketika kita berusaha melewatinya.

Baik hati kita selalu dihangati sinar matahari, atau jiwa kita kerap dibasahi hujan, ketahuilah bahwa semua itu adalah bagian dari pasang surut kehidupan.

Hargailah saat-saat bahagia yang membuat kita bersinar, dan juga saat-saat sulit yang akhirnya membuat kita kuat. Jangan mencoba untuk berlari dari pengalaman yang menyedihkan karena sibuk mencari kebahagiaan. Jangan pula menghindar dari pengalaman yang menyulitkan karena mati-matian mengejar kesempurnaan. Karena pada akhirnya kita akan mencapai tingkat kepuasan sejati dalam hidup berdasarkan pengalaman dan capaian-capaian berharga dalam hidup.

Mampu bangkit dan tumbuh dari pasang-surutnya hidup; itulah makna sebenarnya dari "kebahagiaan".