Jatuh cinta kadang emang gak kenal orang, tempat, dan waktu. Siapa saja bisa jatuh cinta kapan aja, sama siapa aja, dan di mana aja. Kalo proses jatuh cinta emang bisa terjadi se-random itu, apalagi proses jatuh cinta kepada sahabat sendiri; mungkin banget! Sering maen bareng, nongkrong bareng, bercanda bareng, makan bareng, bisa aja bikin benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya. Malah orang-orang suka bilang kalo ada dua orang berbeda jenis kelamin sahabatan, salah satu diantaranya biasanya menyimpan rasa. Atau bahkan keduanya sebenernya saling menyimpan rasa.
Boleh gak sih cinta sama sahabat sendiri? Ya boleh lah, sah-sah aja. Tapi pastiin kamu mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum menyatakan cintamu kepada sahabatmu sendiri, karena biasanya menjalani hubungan seperti ini gak semudah menjalani hubungan yang emang dimulai dari proses "ngeceng-nembak-jadian"
1. Akankah persahabatan kalian bertahan jika ada penolakan?
Kalo emang dasarnya persahabatan kalian udah kuat, penolakan gak akan berpengaruh banyak terhadap kelangsungan persahabatan kalian. Palingan cuma akan ada rasa canggung untuk beberapa hari, dan semuanya akan berjalan normal lagi setelahnya.
Tapi yang dikhawatirkan adalah, adanya "adegan lanjutan" dari rasa canggung itu, kalian ngerasa hubungan persahabatan kalian gak seperti yang dulu lagi.
Selain itu jangan sampai penolakan yang terjadi menciptakan jarak di antara kalian. Yang nolak ngerasa ga enak, yang ditolak jadi bete, akhirnya kalian menjauh secara perlahan, dan persahabatan yang udah ada pun memudar pelan-pelan.
2. Apa yang kamu harapkan dari pernyataan cintamu?
Apakah dengan menyatakan perasaanmu, kamu berharap dia akan memutuskan pasangannya demi kamu? Atau kamu ingin dia mempunyai lebih banyak waktu buat kamu? Ungkap alasan-alasan lain yang ada di pikiranmu kenapa kamu perlu menyatakan perasaanmu kepadanya. Dan pikirkan matang-matang, apakah alasan-alasan yang melatarbelakangimu untuk menyatakan perasaanmu kepadanya akan benar-benar terjadi? Atau malah memperburuk hubungan kalian, dan lebih buruk lagi memperburuk citramu di matanya?
Pikirkan matang-matang, kalau persahabatanmu sudah cukup membuatmu nyaman dan bahagia, untuk apa berjudi untuk sesuatu yang belum pasti?
3. Yakin kamu cinta dia? Bukan cuma cemburu?
Wajar dan manusiawi sekali kalau kamu cemburu sama pasangan sahabatmu. Setiap sahabat pasti pernah merasakan ini. Tapi, guys, kadang rumput tetangga lebih hijau, jangan lupakan itu. Kamu mungkin kadang berpikir:
enak yah jadi pacarnya dia, dijemput-jemput, ditraktir, kapan aja dibutuhin selalu siap
Tapi kan mungkin kenyataannya gak semanis itu. Gimanapun, hubungan persahabatan biasanya lebih natural daripada hubungan pacaran. less drama and free to be ourselves. Jadi, sebelum kamu pengenin atau mikirin sesuatu yang belum tentu bener, mending bersyukur aja sama apa yang udah kita punya. Seorang sahabat pasti menyediakan ruang khusus di hatinya buat kita, kok, guys.
4. Kamu beneran cinta sama dia? Atau cuma tertarik dengan sosok dirinya saat ini?
Kalau kamu ngerasa tertarik sama dia saat ini, tahan dulu, kawan, jangan cepat menyimpulkan kalau itu perasaan cinta. Rasakan lebih dalam lagi, siapa tahu itu cuma rasa kagummu terhadap seorang sahabat. Kamu udah ngerasa nyaman banget sama dia sebagai seorang sahabat.
Kalau kamu ingin mencoba mengkonversi persahabatanmu menjadi sebuah hubungan pacaran, coba kamu kira-kira dulu, apakah dia akan tetap semenarik saat ini? Bisa saja dia adalah seorang sahabat yang asyik, tapi belum tentu bisa menjadi seorang pacar yang baik.
5. Apakah kalian bisa menjadi seorang sahabat sekaligus pacar yang baik?
Belum tentu, loh... Masih nyambung dengan poin 4 di atas. Hubungan persahabatan sama hubungan pacaran itu bakalan kerasa beda banget meskipun fitur-fitur yang dijalaninya sama.
Kita ambil contoh; Pernah gak sih dia batalin janji karena dia punya urusan lain buat dikerjain? Dijamin deh, perasaanmu bakalan beda banget nerima pembatalan janjinya sebagai seorang sahabat dan seorang pacar. Sebagai seorang sahabat, kamu bakal bisa lebih ngerti, dan perasaan kamu bakal lebih enteng ketika dia ngebatalin janjinya, beda halnya kalo kamu pacar dia, kamu bisa bete setengah mati dengan hal tersebut.
Dan hal-hal manis lainnya yang kalian alami sebagai sepasang sahabat belum tentu bisa sama manisnya kalo kalian aplikasikan sebagai seorang kekasih.
***
Jadi sekali lagi, pertimbangin matang-matang, ya, sebelum kamu menyatakan perasaanmu kepada sahabatmu, pikirkan baik-buruknya, pikirkan efek ke depannya, pikirkan kelangsungan persahabatan yang sudah kalian jalin selama ini, pikirkan segala konsekuensi dari apapun keputusanmu.
Tapi kalau kamu memang sudah yakin bahwa kamu siap nyatakan cintamu, pastikan dia adalah seseorang yang kamu inginkan di hidupmu, pastikan kalau rasa yang kamu punya adalah rasa cinta sesungguhnya, bukan sekadar perasaan kagum terhadap sahabat, dan bukan cuman perasaan sesaat yang terbangkitkan oleh suasana.